Sabtu, 21 Juli 2012

Membuang seperti kertas yang sudah tak terpakai


Setiap kali bersih-bersih kamar, selalu ada saja barang-barang yang dibuang. Entah itu tumpukan kertas, sampah-sampah plastik ataupun barang lain yang dipandang tak berguna saat itu. Hari ini bersih-bersih, minggu berikutnya atau bulan berikutnya pasti ada saja barang ataupun tumpukan kertas yang akan dibuang. Ingin rasanya setiap kali bersih-bersih, itu yang terakhir, namun tak bisa, selalu dan selalu ada saja barang-barang yang dibuang. Hari ini buku-buku berjejer rapi di rak, tapi itu hanya bertahan tak lama, setiap kali baca lupa dan malas tuk mengembalikan buku ke tempat asalanya…. Jadi tak heran jika buku berserakan di atas meja, bersama dengan kertas yang penuh dengan coretan.
Terkadang keadaan isi kamar kita bisa mencerminkan diri kita, hati kita, “terkadang tertata rapi… Terkadang berantakan… sehari…dua hari tampak bersih… selebihnya tampak kembali kotor…”Memang kata orang hidup itu adalah perubahan… selalu ada saja yang berubah. Entah hari ini berubah kearah yang baik ataupun malah menjauh dari perbuatan yang baik. Hari ini penuh senyum syukur, hari berikutnya bak awan yang mendung. Memang selalu ada yang berubah, namanya juga hidup. Berubah  entah diri kita, ataupun lingkungan sekitar yang berubah.
Namun ada hal  dalam diri kita yang terkadang sulit untuk kita tinggalkan. “Masa lalu, kenangan pahit, rasa bersalah…” rasanya sungguh sulit untuk kita tinggalkan. Ingin rasanya membuang semuanya itu dengan mudah seperti tumpukan kertas ataupun barang-barang yang tak terpakai seperti yang ada di dalam kamar kita. Membuangnya jauh-jauh dan mencoba tak mengingatnya… kenyatannya sulit.
Lagi-lagi hidup ini memang pilihan… bahagia itu pilihan bukanlah sebuah keadaan. Jika bahagia itu memang pilihan, buanglah hal-hal yang menghambat kita untuk maju. Jangan biarkan beban masa lalu mu terus memperberat langkahmu untuk  maju.

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati