Di malam yang gelap sebatang lilin menatap langit yang berhamburan cahaya bintang. Dalam hati lilin berkata, "Sungguh indah kemilau cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang itu. Sepanjang malam mampu memberi keindahan terhadap manusia di bumi. Andai saja cahayaku mampu bertahan seperti bintang di langit tentu manusia akan lebih senang. Batas aku memberi cahayapun tak bisa lama. Panasnya api lama kelamaan meluluhkan badanku hingga akhirnya ku mencair."
Bintang melihat lilin yang nampak sedih lalu berkata, "Hey lilin tahukah kamu, sekarang ini manusia jarang peduli denganku, jarang mereka mau melihat dan menikmati keindahanku. Mereka lebih sibuk dengan urusan duniawinya daripada memandang keindahanku. Berbeda dengan mu lilin, engkau begitu diperhatikan oleh manusia. Ketika manusia butuh penerangan diwaktu gelap, engkau senantiasa diperlukan."
"Iya betul kata si bintang," sahut batang korek api. "Mungkin kamu hanya melihat satu sisi dari bintang tentang keabadian cahayanya. Masih beruntung kamu lilin, cahayamu mampu menerangi sepanjang malam. Berbeda dengan cahayaku yang hanya menyala beberapa saat saja. Aku bersyukur, walaupun aku hanya bisa memberi cahaya sesaat, namun berkat pengorbananku mulai muncul cahaya-cahaya baru. Terkadang pula api yang kuhasilkan untuk menyalakan kamu lilin. Dan lilin-lilin yang telah menyala, akan berguna bagi manusia dalam mengarungi gelapnya malam."
Setiap pribadi senantiasa mempunyai peran tersendiri di dunia ini. Janganlah mengeluh, mudah iri, dan kecil hati jika kita tak mampu mempunyai peranan seperti yang ditunjukan oleh orang-orang tertentu. Setiap pribadi senantiasa berharga dan berarti bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar