Selasa, 22 November 2011

Surat dari Asa

Putus Asa

Selamat pagi sahabat...
Ku harap pagi ini kau terus ada bersamaku. Setiap hari aku selalu menemanimu.
Entah apa jadinya jika engkau tak bersamaku.
Memang ketika matamu terlelap tuk sementara, engkau meninggalkanku.
Namun aku yakin, dalam hatimu engkau akan mengatakan dan berharap semoga ada hari esok buatmu. Sebelum tidur mungkin juga engkau mengutarakan asa, semoga aku mimpi indah malam ini.
Aku sendiri juga tak tau...yang jelas selalu ada aku kemanapun kamu berada. Bahkan ketika kamu menutup mata selama-lamanya...aku pasti selalu menemanimu. Menemani, menuntun, bahwa ada asa untuk kehidupan yang baru.
Entah apa jadinya jika tak ada aku, sesudah kematian.
Aduh pagi-pagi kenapa sudah membicarakan hal-hal yang berat...? Maafkan memang aku si Asa, yang tak ingin hari ini semakin banyak lagi orang yang putus asa.

Hari ini semoga tak ada yang putus asa. Semua selalu ada hal yang terbaik, pasti semua ada jalan keluarnya. Menyerah, nglokro, tak ada gairah...? Nampaknya harus dibuang jauh-jauh. Jangan biarkan perasaan itu hinggap dan merasuki mu lebih dalam lagi. Walaupun hidupmu terasa berat hari demi hari. Doamu serasa tak didengar. Namun ingatlah selalu, Tuhanmu itu tak mungkin memberi ular berbisa pada orang yang lagi minta roti. Tuhanmu pasti memberikan sesuatu tepat pada waktunya. Ujian yang sekarang kamu hadapi, badai kehidupan dan persoalan yang lagi kamu jalani tak bermaksud untuk menjatuhkanmu. Semuanya bermaksud untuk menguatkanmu. Bagaikan sayap rajawali, hembusan badai merupakan latihan bagi sayapnya untuk menjadi kuat dan untuk terus terbang tinggi dan semakin tinggi.

Jika saat ini asamu telah mengecil, mengecil dan hampir padam. Jangan biarkan itu terus berlangsung. Jangan biarkan itu meredup. Ada setitik asa di dalam dirimu, yang mampu untuk membangkitkan asamu untuk bangkit dan terus bangkit. Ingatlah hidup yang kamu jalani di dunia ini, kamu tak pernah sendiri. Ada keluarga, sahabat, dan orang-orang sekitar yang mampu untuk membuat kamu tegar kembali. Terlebih Tuhan mu yang akan memampukanmu untuk kembali menegakkanmu.
Aku asa, berharap hari ini engkau tak memutuskan ku. Tetap swemangaat menjalani hari demi hari dan jangan pernah memutuskan asamu.
Photobucket

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati