Sabtu, 03 September 2011

Lentera hati

Photobucket

Lentera kecil, iya hanya sekedar lentera kecil.
Sumbunya yang kecil mampu menerangi gelapnya malam.
Walaupun cahaya yang dihasilkan terlalu redup, engkau tetaplah sebuah lentera kecil.
Dari redupnya cahayamu mampu menghasilkan sebuah bayangan.
Dari redupnya sinarmu mampu menjadi sebuah tanda bahwa adanya sebuah kehidupan.

Walau cahayamu tak mampu menjangkau seluruh ruangan, namun cahaya yang terpancar membawa pengharapan.
Memandang lentera kecil, membuat aku tersadar.
Apakah aku sudah mampu menjadi lentera kecil buat orang-orang di sekitarku?
Apakah terang yang dihasilkan hanya untuk diriku seorang dan tak mau aku bagi dengan sekitarku?
Sudahkah aku menjadi lentera yang di letakan di atas gantang?
Atau malah masih tersembunyi di bawah meja?

Lentera kecil lambat laun akan padam.
Padam seiring dengan habisnya minyak.
Jika diriku memang lentera kecil, apakah aku sudah membawa cadangan minyak yang cukup?
Atau tak membawa sama sekali minyak itu?
Malam masih panjang, dan malam-malam lain juga masih membentang.
Sanggupkah aku bertahan menjadi lentera kecil menerangi malam?
Ataukah aku akan mati di tengah malam karena tak mampu bertahan?
Lentera kecil, mampukah engkau berjaga sampai esok pagi datang?
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati