Kamis, 11 Agustus 2011

Aku yang rapuh #2

Kucoba tegar seperti batu karang di pantai...
Yang selalu terlihat kuat menahan gempuran ombak
Tetapi ternyata...
Aku tak setegar batu karang
Akupun jatuh tak kuat menahan gelombang masalah yang datang silih berganti
Tak mudah ternyata menjadi sebuah batu karang
Dan sampai detik ini aku belum setegar batu karang...

Kucoba kuat seperti baja...
Yang selalu terlihat kuat menahan gempuran palu
Ternyata aku tak sekuat baja...
Belum sempat aku menjadi baja
Aku sudah undur diri
Sakitnya tempaan hidup
Panasnya hati menahan emosi
Tak kuasa ku tahan
Ternyata proses yang tak mudah untuk menjadi baja
Dan kusadari aku belum sekuat baja...

Kucoba sebesar batu gunung yang berdiri kokoh...
Tetapi aku sudah menciut
Hatiku belum sebesar batu gunung
Kritikan, omongan, membuat aku sering sakit hati, masih menyimpan dendam, iri hati
Ternyata sangat susah menjadi sebuah batu gunung yang besar
Aku masih kecil dan terlalu kecil hatinya
Dan hatiku belum sebesar batu gunung...

Kucoba setenang air...
Namun ternyata aku tak bisa
Angin kehidupan sering mengombang-ambingkan aku
Aku begitu panik dan sering patah semangat
Kucoba terus selalu tenang
Tetapi selalu tak bisa
Rasanya mudah melihat pantai yang tenang
Namun ternyata tak semudah menahan angin yang datang
Ternyata aku belum setenang air...

Kucoba menjadi mentari...
Yang sepanjang hari senantiasa menyinari
Belum ada beberapa jam saja awan kelam sudah menutupi ku
Awan kelam akibat suasana hati
Suatu hal yang tak sesuai dengan keinginan
Dan masih banyak lagi awan-awan kelam yang ternyata aku buat
Ternyata sangat susah menjadi mentari
Dan aku belum bisa menjadi mentari...

Kucoba menjadi pelangi di langit...
Di mana setiap orang yang memandangnya selalu terkagum-kagum
Belum lama menjadi pelangi
hujan kembali datang menenggelamkanku
Aku belum pantas menjadi pelangi
Aku harus melalui lagi berkali-kali hujan
badai dan panasnya matahari lagi
Ternyata aku belum pantas menjadi pelangi...

Aku ingin menjadi keramik yang indah...
Yang dibentuk sesuka pembuatnya
Dan selalu mengundang decak kagum pembelinya
Tetapi belum sempat aku menjadi keramik yang bagus
Aku sudah jatuh dan pecah berkeping-keping
Kini sang pembuatnya masih setia memunguti kepingan-kepingan itu.
Untuk merangkai kembali menjadi sebuah keramik yang bagus
Ternyata aku tidak sempurna dan masih dalam proses menjadi keramik...
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati