Kamis, 14 Juli 2011

Tempat Suci?

Kebanyakan tempat dan pemilik umat beragama selalu memiliki tempat suci atau tempat yang disucikan. Tempat suci/yang disucikan biasanya memiliki aturan atau tata cara tersendiri jika kita ingin memasukinya. Biasanya tempat ini berupa bangunan tempat ibadah, peninggalan dan jejak para nabi/orang-orang suci. Tak jarang demi tempat suci orang rela mati-matian berusaha melindunginya, saling berebut untuk menguasainya seperti yang masih terjadi konflik di negara Thailand dan Kamboja yang memperebutkan batas daerah yang terdapat kuil sucinya.
Tidak dipungkiri ketika kita masuk atau berada di dalam tempat suci hati kita merasa nyaman dan tenang. Seperti jadi larut dalam kesucian tempat tersebut. Dapat menjadi seperti itu karena kita menyadari kita lagi berada di tempat Beliau berada, kita langsung mengutarakan segala keluh kesah, doa, pujian langsung kepadaNya.

Dan anehnya lagi, setelah kita keluar dari tempat itu, suasana damai dan nyaman begitu cepat berganti. Apakah kita hanya kelihatan tampak baik, sopan, halus tutur katanya, merasa bertobat dan menyesali segala dosa yang telah diperbuat jika kita hanya ada di tempat-tempat suci? Tuhan itu tidak sekedar berada di tempat-tempat seperti itu. Dia hadir jauh lebih luas lewat keseharian hidup kita, lewat udara yang kita hirup. Lewat bunga yang bermekaran, lewat segala alam ciptaanNya.
Lewat orang-orang yang lemah, kecil dan tersingkir. Ketika Aku lapar, engkau memberiKu makan, ketika Aku haus, engkau memberiKu minum, ketika Aku telanjang engkau memberiKu pakaian, ketika Aku dipenjara engkau mengunjungi Aku. Ketika Aku sakit, engkau melawat Aku.

Jadi kalau kita bisa merasa damai dan nyaman di tempat-tempat suci, seharusnya waktu 24 jam dalam hidup ini juga merupakan tempat yang suci juga, karena setiap waktu dan detik Tuhan senantiasa hadir bersama kita lewat seluruh pengalaman hidup kita masing-masing. Dan setiap pengalaman itu selalu unik berbeda satu dengan yang lainnya.
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati