Selasa, 05 Juli 2011

Belajar dari pak Jokowi (Walikota Solo)

Kebesaran hati seorang pemimpin, pantas disematkan kepada Walikota Solo Bapak Joko Widodo yang akrab disapa dengan Jokowi ini. Bagaimana beliau menanggapi secara santun ungkapan ”Walikota Solo itu bodoh, kebijakan Gubernur kok ditentang. Sekali lagi saya tanya, Solo itu masuk wilayah mana? Siapa yang mau membangun?” kata Bibit. Pernyataan keras dari Bibit itu dipicu oleh polemik pembangunan mall dibekas Pabrik Es Saripetojo Purwosari, Laweyan. Gubernur bersikukuh ingin mall dibangun dengan alasan tanah Saripetojo milik Pemprov Jateng. Namun, Pemkot Solo dan warga menilai bangunan itu masuk benda cagar budaya (BCB) sehingga tidak bisa dibongkar begitu saja. "Bodoh" yang dilontarkan Bibit Waluyo selaku gubenur Jawa Tengah kepada dirinya ditanggapi Jokowi dengan mengatakan, "ya saya memang bodoh, biarlah saya saja yang bodoh." Jokowi tidak mau berlarut-larut dan memperuncing masalah, dengan membalas ungkapan yang dilontarkan gubenur Jateng itu. Ungkapan ya saya bodoh bagiku sebagai ungkapan yang berjiwa besar. Banyak orang yang marah jika dikatakan guoblok. "Tidak apa-apa direndahkan oleh orang, tetapi saya ini adalah milik Tuhan, dan Tuhan tau siapa saya yang sebenarnya," mungkin prinsip itu yang dipakai bpk.Jokowi sehingga beliau tidak terpancing kemarahannya. Walaupun kehormatan, harga dirinya diinjak-injak demi membela kepentingan masyarakat mungkin siap beliau lakukan untuk menata kota Solo.
Dukungan masyarakat Solo mulai dari tukang becak, LSM yang menolak didirikan Mall dibekas pabrik Saripetojo ini selaras dengan kebijaksanaan walikota Solo yang tidak akan menambah berdirinya Mall di kota Solo. Selain itu tempat yang mau didirikan mall itu adalah salah satu benda cagar budaya di kota Solo.
Yang membuat saya salut dengan Jokowi adalah dia mau mendatangi Bibit Waluyo untuk menjelaskan alasan penolakan dirikan Mall di kota itu. Walaupun sudah menjadi hal yang wajar jika walikota/bupati suatu daerah melaporkan/konsultasi tentang permasalahan yang ada di daerah dengan gubenurnya. Dengan legowo datang kepada orang yang telah mengeluarkan kata-kata bodoh, bagiku sebuah hal yang patut diacungin jempol. Mengesampingkan masalah pribadi demi kepentingan umum, dan mencari jalan yang terbaik demi kesejahteraan masyarakat. Hidup Jokowi!
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati