Jumat, 15 Juli 2011

Anjing Kecil

Anjing kecil
Seekor anak anjing yang kecil yang barusan dipungut oleh seorang pemilik ladang, sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya. Sebab saya bisa mengangkat banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya," ujarnya dengan sinis. Anjing kecil itu menundukan kepalanya lalu pergi. Lalu dia mendengar seekor sapi di kandhang sebelah berkata :"saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya, kamu tidak berguna bagi keluarga di sini," dengan nada mencemooh. Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga ini. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayaknya kamu emang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini." Satu demi satu binatang-binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayampun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu makhluk tidak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi kepada keluarga itu. Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangisi dan menyesali nasibnya. Sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi... Ada seekor anjing tua disitu mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil."Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga di sini." Kata anjing kecil itu. Kemudian anjing tua tadi berkata kepad anjing kecil ;"Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu. Tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh sang pencipta untuk membawa kegembiraan”. Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh dipanas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilati kakinya dan melompat kepelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk erat dan mengelus-elus kepala anjin kecil serta berkata,"Meskipun saya pulang dalam keadaan lelah dan letih, tetapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini. Kamu sungguh yang paling berharga diantara semua binatang diladang ini, kecil-kecil kamu telah mengerti artinya kasih..."

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati