Senin, 18 Juli 2011

Aku Yang Rapuh

Sering kali kubertanya mengapa aku begitu rapuh?
Aku masih bisa rapuh karena aku masih punya hati.
Hati yang bukan sekeras batu.
Tetapi hati yang lunak, yang sering kali terluka.
Terluka oleh perkataan dan perbuatan.
Terluka oleh beberapa kejadian yang menyakitkan.

Mengapa aku begitu rapuh?
Karena aku masih mempunyai air mata.
Sesekali mata ku perlu dibersihkan dengan air mata.
Agar aku bisa melihat hidup ini dengan cara pandang yang lebih baik.

Mengapa aku begitu rapuh?
Karena aku masih punya keluarga.
Keluarga yang selalu menerima aku apa adanya.
Keluarga yang menyemangati ketika aku jatuh.

Mengapa aku masih rapuh?
Karena aku masih punya sahabat.
Sahabat yang selalu meneguhkan dan menguatkanku.

Mengapa aku masih saja tetap rapuh?
Karena aku seperti bejana dari tanah liat.
Bejana yang masih terus dibentuk olehNya.
Sedikit benda yang mengenaiku bejana akan berubah bentuk.
Tetapi ku yakin sang pembuat bejana kan membentuknya lagi.
Membentuk tuk menjadi bejana yang lebih baik.

Dari kerapuhan-kerapuhan inilah, aku semakin memaknai makna sebuah kehidupan.
Dan aku masih rapuh...
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati