Jumat, 10 Juni 2011

Wanita-wanita tua pencari sawo

Wanita-wanita tua pencari sawo

Dengan sepeda onthel, pakaian kebaya lengkap dengan jarik dan caping di kepala, sekelompok wanita-wanita tua mulai menyusuri dari kampung ke kampung mencari pohon sawo untuk diambil buahnya. Biasanya terdiri lebih dari 3 orang dalam satu kelompok. Kelompok mereka mungkin sudah punya jadwal. Untuk bulan ini di kampung A, bulan depannya ke kampung lainnya. Profesi ini bukannya tanpa resiko, dengan memakai jarik wanita-wanita yang sudah tidak muda itu naik di pohon sawo yang tingginya lebih dari 6 meter. Terpeleset, pegangan kurang kuat atau ranting dan cabang yang patah sewaktu-waktu mungkin bisa terjadi. Dengan tali tampar dan tenggok buat menaruh sawo, wanita tua itu dengan mencincingkan jariknya, mulai naik perlahan-lahan. Berpindah dari satu cabang ke cabang lainnya guna memenuhi isi tenggok. Sementara itu tugas yang di bawah menerima tenggok-tenggok yang berisi sawo. Kemudian dicucinya sampai bersih. Satu karung dua karung penuh biasanya mereka bawa pulang, tapi itu semua tergantung dengan berapa jumlah pohon yang dipanjatnya. Pemilik pohon sawo pasti juga tidak pernah berpikir bahwa biarlah sawo yang ada di pekarangan rumahnya biar aku panen sendiri saja. Mungkin yang punya memanjat pohon saja tidak berani, lagian juga buat apa tar sawo-sawo yang didapat, apakah sempat menjualnya sendiri di pasar? Ah, tentu tidak mau. Jadi profesi seperti wanita-wanita tua tadi sangat dibutuhkan buat mengambil sawo yang sudah matang. Mereka itu tidak kita panggil, tapi mereka tau kapan buah sawo itu matang dan siap di panen.
Tapi keprihatinanya sekarang sangat jarang ada serimbunan pohon sawo di lahan terbuka. Lahan-lahan itu sudah ditebangi dan dirubah fungsinya menjadi bangunan rumah, toko, dan bangunan lainnya. Masih ingat ketika beberapa waktu yang lalu, sering terjadi angin kecang, banyak sekali orang yang memotong pohon-pohon yang tinggi, dan tak jarang pohon sawo juga ikut terpotong. Setiap hari wanita-wanita tua itu akan terus berkeliling mencari lokasi di mana ada pohon sawo. Salut buat wanita-wanita tua pencari sawo, semoga pohon sawo masih ada di daerahku, di daerahmu...dan di atas bumi ini.
-siGal-

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati