Jumat, 20 Mei 2011

sambel sop

Fokus pada suatu hal, bukan berarti melupakan apa yang ada di sekitarnya.

Pagi ini, di rumah masak sop. Sop itu paling enak dimakan dengan sambel plus tempe goreng. Palagi jika sopnya panas akan lebih enak lagi. Ketika aku tadi bangun pagi, semuanya udah pada pergi. Lalu sesaat sebelum aku makan, datang budheku minta sop, dan di a mencari sambel. Lalu dia berkata eh tidak ada sambel tho? Sambel yg kemarin habis? Lalu aku jawab, wah aku tidak tahu, soalnya aku juga belum makan. Lalu datang keponakanku yg mau berangkat sekolah, ia jg mencari-cari sambel juga tida ketemu. Lalu aku juga makan, kubuka lemari seperti kedua orang sebelumnya. Emg tidak ada sambel, yang ada hanyalah tempe goreng. Akupun lalu makan dan berpikir sama dengan kedua orang tadi bahwa sambelnya mungkin dah habis atau pagi itu memang belum nyambel. Selesai makan, aku ambil gelas dan tak sengaja aku melihat sambel, yang letaknya dekat tempat menaruh gelas, lebih tepatnya tepat dibawah kita tadi mencari-cari sambel dan tempe yaitu dibawah rak makan. Wah-wah ternyata aku tadi hanya percaya dengan apa yang dikatakan oleh dua orang sebelumnya. Dan apa yang mereka lakukan aku tiru sepenuhnya dengan membuka lemari tempat biasa menyimpan makanan tanpa melihat-lihat sekitarnya. Dan mempercayai bahwa memang tidak ada sambel. Eh padahal tempat sambelnya, jika dirasa-rasa juga agak besar, jadi mudah terlihat. Tapi gara-gara hanya terfokus pada satu tempat dan tidak peduli dengan sekitarnya aku melewatkan makan pagi tadi tanpa sambel.:)

1 komentar:

meaning-finder mengatakan...

saya menggarisbawahi: "hanya terfokus pada satu tempat dan tidak peduli dengan sekitarnya", that's deep reflection for us:D nice

Total Tayangan Halaman

Persembahan Hati